Monday 24 June 2013

Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Semarang-Godong dengan Metode Analisa Komponen

References:


  1.  Departemen Pu, SKBI. 2.3.26.1987, UDC.625.73 (02), SNI 1732 – 1989 F,. Petunjuk Perencanaan Tebal-Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen, Yayasan Badan Penerbitan P.U., Jakarta, Oktober, 1987.
  2. Alamsyah, Alik, Rekayasa Jalan Raya, UMM Press, Malang, 2001. 
  3. Mengunduh dari : http://www.scribd.com/doc/47946180/PETUNJUK-PERENCANAAN-TEBAL-PERKERASAN-LENTUR-JALAN-RAYA-DENGAN-METODE-ANALISA-KOMPONEN-2
  4. Diktat Perkuliahan Perkerasan Jalan II, Ir. Gatot Rusbintardjo, M.R.Eng.Sc., Ph.D, Semarang, 2012.
 



Sunday 23 June 2013

Delta Muara dan Inlet Barrier



Istilah delta pertama kali digunakan oleh sejarawan Yunani, Herodotus, di sekitar 450 SM untuk menggambarkan triangle depisition oleh sedimen di muara Sungai Nil (Δ). Delta didefinisikan sebagai kawasan pantai yang terbentuk oleh pengendapan sedimen di muara sungai, tebaran sedimen pantai, gundukan endapan sedimen pantai atau berwujud rawa-rawa pantai (Suripin, 1992)
Delta merupakan bagian integral dari total river system. Setiap komponen river system memberi kontribusi yang bervariasi dalam pembentukan delta, karena banyaknya interaksi yang terjadi antar sub sistem. Interaksi yang terjadi pada setiap sub sistem ini adalah climate (iklim), geologic (geologi), geomorphic, hydrologic (hidrologi) dan biologic events (peristiwa biologis).
Gambar: Interaksi Faktor Pembentuk Delta
(Sumber: Coleman, et. al., 2004)


Air dan sedimen mengalir melalui sub sistem tersebut, hingga menuju lautan. Kemudian, delta terbentuk dari akumulasi semua interaksi yang terjadi di sungai maupun lautan (Coleman, et. al., 2004). Pasokan sedimen, tingkat energi gelombang dan pasang surut merupakan faktor yang mempengaruhi kecenderungan penyebaran delta (Syawal, 2012).
Inlet barrier adalah endapan sedimen pantai yang terdorong masuk ke mulut muara sungai akibat gaya dorong arus pasang dan menutup palung sungai sebagai barrier (penyumbat). Pendangkalan inlet disebabkan oleh akumulasi pengendapan sedimen dari longshore transport. Saat melewati muara, gerak longshore transport terdorong gelombang pasang dan masuk menuju arah sungai (inlet). Pengendapan tersebut hanya dapat dihanyutkan oleh arus balik gelombang surut yang kuat (Hardhono, 2003).
Berdasarkan interaksi tersebut, delta dikelompokkan menjadi tiga bentuk: dominasi sungai, dominasi pasang surut dan dominasi gelombang (Syawal, 2012). Dalam beberapa kasus, ketiga hal tersebut bekerja sama dan faktor lain juga harus diperhitungkan, sehingga Suripin (1992) menggolongkan delta sebagai berikut:
 


Gambar: Klasifikasi Morfologi Delta Berdasarkan Kekuatan Sungai, Proses Pasang Surut dan Gelombang
(Sumber: Suripin, 1992)


Gambar: Delta Missisipi
(Sumber: Google Earth, 2013)


References:
Coleman., et. al., 2004, Major World Deltas, www.geol.Isu.edu.
Google Earth, 2013, Delta Missisipi, maps.google.com
Hardhono. T., 2003, Kajian Pola Sedimentasi di Muara Sungai Garang, Tesis Program Pasca Sarjana Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang.
Suripin, 1992, Estuarine Hydraulics in a Shallow Deltaic Estuary with Reference to the Kali Garang Estuary Semarang, Indonesia, Thesis Faculty of Engineering and Applied Science Memorial University, Newfoundland.
Syawal. R., 2012, Lingkungan Pengendapan Delta, syawal88.wordpress.com.